Mourinho Menilai Tottenham Merupakan Sebuah Klub Yang Tidak Berarti Baginya. Akhirnya Jose Mourinho juga telah mengungkapkan jika Tottenham Hotspur merupakan klub yang tidak menyisakan perasaan yang terikat. Pasalnya perasaannya sangat hampa bila di kaitkan soal Spurs.
Nyatanya Mourinho yang saat ini masih menangani AS Roma juga berhasil mengangkat kembali citranya. Apalagi setelah dirinya sempat di hajar kritik di Inggris bersama Manchester United dan juga Tottenham Hotspur.
Hasilnya Mou sukses membawa Roma memenangi UEFA Conference League pada musim lalu. Dan juga kini berhasil membawa mereka ke final Liga Europa.
Sebelumnya Mourinho juga pernah di anggap tamat ketika gagal membawa Manchester United bersaing secara konsisten di puncak Liga Inggris. Kemudian Mourinho langsung di pecat pada Desember 2018 lalu, setelah sukses mempersembahkan titel Piala Liga Inggris dan juga Liga Europa.
Akan tetapi sepanas apapun masanya di Man United, Mourinho sendiri merasa lebih suram saat di Tottenham Hotspur. Konon di sanalah Mou baru merasakan kehampaan setelah melatih sebuah klub.
Sebelumnya Mourinho pernah menangani Spurs pada November 2019 hingga April 2021 lalu. Pasalnya dirinya sempat di pecat tepat sebelum final Piala Liga Inggris.
Tentu saja Mourinho menilai jika peluangnya membawa Spurs juara telah di jegal oleh bos sendiri yakni Daniel Levy. Sebagai catatan ternyata Spurs merupakan satu satunya klub yang pernah di tangani Mourinho dengan tidak meraih trofi.
Saat ini saya berharap kata kata saya tidak di salah artikan. Akan tetapi satu satunya klub dalam karier saya yang tidak ada merasakan punya ikatan besar adalah Tottenham,” ucap Mourinho kepada Overturedubai.
Mungkin saja karena stadionnya yang kosong pada periode COVID 19. Atau bisa jadi karena Mr Levy tidak membiarkan saya untuk memenangkan sebuah final. Dan juga untuk meraih sebuah trofi dan ini satu satunya alasan saya,” sambungnya.
Baca Juga : Di Maria Berencana Pergi Dari Juventus Saat Akhir Musim
Padahal klub seperti Porto, Chelsea, Inter, Real Madrid dan juga Manchester United semuanya saya rasakan adanya koneksi,” terangnya.
Faktanya di Roma Mou juga mendapatkan dukungan besar termasuk dari para pemilik klub sendiri. Apalagi gelar UEFA Conference League pada musim lalu telah mempermudahkan. Yakni untuk memenangkan hati dari mayoritas pendukung Roma yang notabene sebelumnya tidak juara sejak 2008 silam.
Kemudian orang berkata jika kita tidak bisa mencintai semua klub. Akan tetapi buktinya saya selalu mencintai setiap klub yang juga saya tangani. Sebenarnya karena saya sendiri selalu merasa ada perasaan sebaliknya yaitu mereka juga pasti mencintai saya,” sambung pria asal Portugal tersebut.
Saat ini bersama dengan Roma pasti suatu hari situasinya akan menjadi sulit. Selain itu kami juga akan terikat untuk selamanya. Yakni seperti saya dengan semua klub yang saya tangani sebelumnya,” tutupnya.